Sifatus Shofwah Arabic - Ibnul Jauzi – Ibnu Abdil Barr

Penulis – Penyusun : Ibnul Jauzi – Ibnu Abdil Barr

Dari sekian karya yang beliau tulis, buku yang akan selalu menjadi referensi kaum muslimin, sampai kapan pun, adalah Shifatush Shafwah. Buku yang memiliki 4 jilid, dan total semuanya mencapai 2.159 halaman itu memang sangat fantastis. Tidak ada kebosanan dalam membaca halaman demi halamannnya, lembar demi lembarnya. Kisah-kisahnya ibarat pepantaian dengan panorama alamnya yang menakjubkan. Kita akan dibuat terpesona dengan kisah-kisah yang penuh dengan pelajaran. Semakin nikmat rasanya bisa beranjak dari kisah satu ke kisah yang lainnya. setiap kisah ibarat waqfah, pemberhentian sejenak, kemudian memaksa kita untuk bermuhasabah, dan membandingkan diri kita dengan mereka. Ah, mungkin kita akan mengatakan sebagaimana perkataan hasan Al Bashri, “Sungguh aku pernah bertemu beberapa kaum di mana aku di sisi mereka laksana pencuri.” (Shifatush Shafwah: III/234).

Hikmah-hikmahnya pun ibarat oase di tengah padang sahara yang ganas bagi seorang musafir yang kehilangan seluruh perbekalannya. Ia memberikan harapan, menyuntik semangat dan membumbungkan asa. Begitu pula hikmah dalam buku Shifatush Shofwah, ia menyirami ruh, menjernihkan kalbu, menghidupkan jiwa dan melembutkan hati. Benar, buku yang dikategorikan sebagai buku pelembut hati. Benar, buku yang dikategorikan oleh para ulama sebagai buku Akhlaq war Riqaq ini memang dikategorikan sebagai buku pelembut hati. Kehadirannya menyejukkan hati-hati yang dahaga tambahan iman. Begitu nikmat. Begitu lezat. Kekuatan hikmah dari generasi pilihan ini memang mengena. Apa rahasianya? “Karena”, kata Hamdun bin Ahmad Al Qasshar ketika ditanya rahasia mengapa perkataan salaf lebih bermanfaat daripada perkataan kita “mereka berbicara untuk kemuliaan islam, keselamatan jiwa dan ridha Ar Rahman, sedangkan kita berbicara untuk kemuliaan jiwa, mencari dunia dan ridha manusia.”

Sedangkan di antara hikmah dan pesan indah dalam buku Shifatush Shafwah ini adalah, 4 prinsip tawakal ala Hatim Al Asham, 4 inti ilmu yang didapatkan oleh Hatim setelah belajar 30 tahun kepada gurunya, 3 orang yang paling penyesalannya pada hari kiamat kelak menurut Sufyan bin Uyainah, 4 hadits yang mencukupi keislaman seseorang ersi Abu Dawud As Sajastani, tips dicintai Allah dan manusia menurut Abu Bakar Al Warraq, amalan yang lebih dicintai Ka’ab al Ahbar daripada bersedekah emas seberat tubuhnya, dan hikmah yang sesekali membuat kita tertegun dan merenung sejenak seolah dinasehati langsung oleh mereka dalam satu majlis, “Hayya bina nu’minu Sa’atan, mari kita menambah keimanan barang sejenak. Mari kita sejenak melepaskan kelelahan memikirkan dunia untuk merenungi akhirat kita.” Kemudian meminta kita untuk meneladani dan mengamalkan pesan-pesan mereka

NOTE: This is an Unofficial App. All trademarks and copyright protected to the respective owners. Content compiled from various internet sources.

DISCLAIMER: All copyright and trademarks are owned by reviews Reviews their respective owners. The images in this application are collected from around the web, if we are in breach of copyright, please let us know and it will be removed as soon as possible.